This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 27 Agustus 2015

CERPEN "GUBUK DAN ISTANA"

CERPEN





GUBUK DAN ISTANA
Di atas pagar beton, berteralikan besi milik tetanggaku, ayam-ayam jagoku bersahut-sahut seirama mengikuti suara alam, seakan menyambut mentari yang baru saja mulai keluar dari balik persembunyianya pagi ini. Akupun tersadar dari mimpiku malam ini, ya..... walaupun terbangunku dengan panggilan sang ibu yang sedari tadi tangan lembutnya menggedor-gedor pintu kamarku. Tega sekali aku, yang benar saja aku terbangunku setelah sepuluh kali ibuku memanggil dan hampir merobohkan pintu kamarku?. Ahh.. kurasa itu cuma alasan ibuku saja, biar aku malu karena setiap hari harus dibangunkan seperti ini.
“Selamat pagi dunia...”
seperti biasa setelah aku membuka mata, dan sebelum aku membuka pintu kamarku. Aku selalu membuka pintu horden jendela kamarku,  ku pandangi rumah tetangga idaman yang terletak tepat disamping kanan rumahku. Ya, rumah yang berpagarkan beton kokoh tinggi menjulang indah, berhiaskan ukiran tangan, berwarna emas dan tiada satu lumutpun menempel disana.
 Pandanganku tidak berhenti disitu, bergeser sedikit, aku melihat pintu gerbang geser cantik berterali besi berwarna senada, yang selalu di tutup setelah mobil verary silver keluar dan masuk ke halaman rumah berukuran seluas rumahku itu. Berkali-kali aku menggelengkan kepala dan menghelekan nafas seirama seakan kagum dengan kenikmatan tuhan yang diberikan kepada tetanggaku ini. kenapa terasa berbeda sekali jika kubandingkan dengan rumahku.
 “bak langit dan bumi”
Itu lah kata yang selalu aku ucap ketika kupandang rumahku. Bagaimana tidak, rumahku hanya berpagarkan kayu hidup, berlantaikan tanah, beratapkan tanah liat, berdindingkan pasir kasar dan bertanamkan hias rumput-rumput teki. “hahaha....... gubuk derita dan istana raja bertempat berdampingan”, ejekku masam.
Di dalam rumah luas bak istana itu, rasanya lengkap sudah kebahagiaan dunia. “Ya Allah, kenapa tidak kau berikan itu semua padaku. Kenapa aku harus tinggal digubuk seperti ini...”keluhku setiap kali ku bangun pagi. Sampai-sampai ibu kerap kali bingung melihat tingkahku. saat ibu bertanya “kenapa?”, ya aku hanya bisa menjawab “karena..hehe.....”. Mana mungkin aku tega jika harus mengatakan nya pada malaikat ku itu, hati lembutnya bisa hancur nantinya.
 Aku hanya bisa memperhatikan keadaan dan situasi di rumah itu, tapi jika aku buka sedikit indra pendengaranku, di istana itu aku hanya mendengar suara gemericik air mancur di halaman, suara televisi, dan suara lambaian pohon-pohon yang tertiup angin, bagaimana tidak, di dalam istana itu hanya berisikan tiga orang penghuni, sang ayah bernama Arifin S.Ag, sang ibu, Siti Aminah S.Pd, dan sang anak laki-laki seusiaku bernama Ihsannul Amri. Aku nyaris tidak pernah masuk kedalam istana itu, sebaliknya malah mereka yang sering datang kerumahku. Sang anak Ihsanul Amri kerap kali datang kerumah, tak ada rasa malu sedikitpun bagiku, berbeda sekali jika teman laki-lakiku yang lain main kerumah, apa lagi jika rumahku sedang seperti kapal pecah, malu ... sekali, rasanya tidak mau keluar dari kamar. Sementara Ihsan, apa yang harus dimalukan dari seorang anak berusia 17 tahun yang bersekolah di SLB karena mengalami cacat mental sejak lahir? Aku rasa diapun tidak mengerti dengan apa yang aku bicarakan, ketika dia berbicara saja, kata-kata dan kalimat yang ia ucapkan selalu diulangi. Begitu juga ketika dia bertanya padaku, pertanyaan yang sama itulah yang selalu diulaginya, tak tau apa maksudnya, terkadang aku merasa marah dan terkadang juga aku merasa geli, kemudian tertawa.
Hari ini sudah kulalui dengan berbagai kegiatan rutinku setiap hari seperti biasa, mataharipun mulai menuju ke tempat persembunyianya kembali, dengan digantikan oleh munculnya bintang-bintang dan bulan.
 Di balai kursi yang terbuat dari kayu ber alaskan tikar di samping rumahku, aku dan ibuku serta adikku yang duduk di pangkuan ibuku duduk disana sambil memandangi keindahan malam. Hembusan angin seakan mengajakku berbincangbincang dengan ibuku.
 “Buk, bahagia sekali ya keluarga tetangga sebelah itu..”gumamku mengajak ibu bicara.
 “yang mana yu?, bahagia gimana?”, tanya ibuk seakan tidak tau.
 “itu loh buk, tetengga sebelah, yang tinggalnya di rumah apa istana itu...., gede banget ya buk, abis itu mobil nya banyak, banyak uang, apalagi mereka hanya mempunyai satu orang anak, nggak habis-habis kali ya duitnya buk, gimana tidak, mereka hanya mencari uang untuk satu orang anak cacat mental yang tidak mempunyai masa depan, ya.. tidak mungkin lah mau di sekolahkan tinggi-tinggi”, tanyaku akrab.
 “ yu ... yu...., maksud kamu apa coba ,mau melas-melas sama ibuk?, apa kamu iri dengan mereka?”,jawab ibuk dengan membalikkan pertanyaan lagi dengan maksud menyinggungku.
 “he...he ..., maksud Ayu nggak gitu buk, Ayu cuma kagum aja. Ahh ibuk ni...” jawabku dengan gelagat malu.
 “Yu, coba kamu lihat lebih dalam lagi keluarga itu, selama ini tentu kamu melihatnya hanya sekilas kan?” jawab ibu singkat sambil memandang bintang.
 “maksud ibuk gimana?, gini ya buk, coba ibuk perhatiin mereka jika di bandingkan dengan kita, seperti langit dan bumi rumah kita seperti gubuk, tak berpagar, berlantaikan tanah dan berdindingkan pasir kasar apalagi ibuk sama bapak mempunyai empat orang anak dan mau lima malah, kami semua tentunya akan sekolah tinggi dan memerlukan biaya yang sangat besar, pasti ibuk sama bapak letih harus bekerja keras mati-matian dan banting tulang demi untuk mendapatkan uang untuk menafkahi kami dan membiayai sekolah kami selama ini, semua serba kekurangan kan buk?”, tanyaku mengeluh.
“Yu, coba kamu perhatiin lebih dalam lagi, tetangga kita itu ingin sekali mempunyai anak yang bisa meneruskan karirnya dan membuat mereka bahagia, walaupun setiap hari mereka pergi kerja membawa mobil ke kantor berangkat pagi pulang petang, coba kamu fikir apa alasan mereka bekerja sedangkan anak satu-satunya tidak memiliki masa depan, pastinya mereka selalu menyimpan kesedihan dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan, walaupun mereka mengangkat Bibi adikmu sebagai anak mereka, tapi kan berbeda sekali jika mereka mempunyai anak dari darah daging mereka sendiri yang tidak mengalami cacat mental layaknya anak mereka”, jelas ibuk sambil meng elus-elus kepala adiku yang tengah dipangkunya sedari tadi.
Mendengar perkataan ibuk tadi aku terdiam seraya berfikir dan berkata dalam hati, “kasihan juga ya mereka, tidak ada gairah dan dorongan dalam melakukan setiap aktivitas dalam hidup sehari harinya”. Mendengar penjelasan ibuk, aku kagum sekali dengan tetanggaku itu, dengan ujian yang tuhan berikan, mereka mampu menghadapinya hingga anaknya remaja dan hingga usia mereka sekarang yang sudah tidak muda lagi.
“Yu...!”,terdengar seperti suara ayahku.
 “Ayu..”, kedua kalinya suara itu terdengar, ya memang itu suara ayah ku, yang terdengar dari dalam.
 “Yu, itu bapak mu manggil, awas loh.. nanti keluar tanduknya..!” gumam ibuk mengejek.
 “hehe.. iya buk, buk aku kedalam dulu ya..” jawabku sambil beranjak dari balai tempatku duduk.
”iya pak, ada apa?”,tanyaku mendekati bapak.
 “Yu, tolong pinjem pompa di tetangga sebelah ya, bapak mau pergi ke tempat pak RT,tapi ban motornya kempis, kamu pinjemin sebentar ya..”, bujuk bapak sambil melihat ban motor yang kempis.
“Ok pak, siap!!!!”, sahutku dengan penuh semangat.
 “yu..!!” ayahku memanggil lagi. “ada apa pak”, jawabku bingung.
 “hati-hati awas di belakang” ejek ayah seperti biasa.
 “ahh. Bapak ni...kirain apaan tadi”sahutku sambil tertawa dan lari langsung menuju rumah istana itu.
Akupun sampai di depan pagar istana, “Assalamualaikum....” beberapa kali aku mengucap salam di depan gerbang besar tertutup yang sepertinya gerbang itu tidak dikunci. Tapi tidak ada jawaban, wajar saja di dalam istana sebesar itu mana mungkin terdengar suaraku yang sedari tadi memanggil, ya memang sih tidak keras. Dari pada aku teriak-teriak tidak karuan di luar pagar, lebih baik aku masuk dan mengucap salam kembali di pintu depan.
 “Ass..”, belum selesai aku mengucap salam, tiba-tiba ihsan keluar dari balik pintu. “san, ada ayah nggak?” tanyaku dengan cepat takut ayahku nunggu lama di rumah. Tapi Ihsan tidak menjawab, aku putuskan untuk masuk dan bertanya kepada ayah. Di dalam rumah sang ayah sibuk mengetik dengan pekerjaanya, sang ibu duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi.
 Aku bingung dengan sikap keluarga ini, tidak ada senda gurau sedikitpun antara mereka, yang ada hanya kesibukan masing-masing, bahkan ihsan di luar dan aku mau pinjem pompa yang sudah berada di dalam rumah mereka saja mereka tidak tahu. Ku hampiri sang ayah yang berada di kursi depan.
 “Assalamualaikum pak..mm.. boleh pinjem pompa motor nggak?”, tanyaku perlahan dengan maksud tidak mengganggu bapak yang sedang sibuk.
 “..eh Ayu,, oh iya, boleh, ada di belakang ambil saja, maaf yu bapak lagi sibuk,, Ayu ambil sendiri ya....” jawab bapak, yang sepertinya merasa tidak enak.
 “oh, iya pak nggak pa pa,,, Ayu ambil ya pompanya..”, jawabku lagi sambil menuju belakang mengambil pompa.
 “pak, ini pompanya pinjem dulu ya,, Ayu bawa pulang, mau mompa ban motor bapak dirumah, katanya mau pergi, tapi ban motornya kempis”.
 “iya.. iya...bawa saja ”, jawab sang bapak.
“terimakasih pak..”, akupun pulang dengan membawa pompa di tangan ku.
 Sesampai dirumah, aku memberikan pompanya ke bapak. “pak..., ni pompanya, ma’af lama menunggu...hehe”, sambil memberi pompanya ke bapak.
Selepas pompa itu aku berikan, akupun menuju ke kamar, karena haripun sudah larut malam, di atas ranjang tempat tidurku, aku merebahkan tubuh melepas penat seharian.
Belum bisa tidur, aku berfikir ternyata benar ucapan ibu tadi. Didalam rumah seluas istana itu, tidak ada sedikitpun senda gurau, tawa canda seperti di rumahku bahkan nyaris tidak ada cakap-cakap yang terjadi disana. Selama inir, di setiap helaan nafasku, aku selalu mengeluh, iri, tafakur, dan tidak pernah bersyukur dengan apa yang telah aku miliki. Ternyata selama ini aku salah, kebahagiaan sesungguhnya bukanlah hanya sekedar dari kemewahan dan semua yang kita punya tercukupi saja. Kebahagiaan sesungguhnya adalah disaat semua canda, tawa, tangis, kasih sayang, dan kesederhanaan tercampur menjadi satu yang disebut dengan cinta.

Cerpen karya: Rahayu Ningsih

CERPEN "TERPAKU PADA LAPTOP"

Candi..!”, terdengar samar-samar. Suara yang lantang dan keras itu semakin mendekat ,dan terdengar semakin keras. Tetapi candi hanya terdiam termenung, seakan tidak mendengar suara itu. “Candi...!”, sambil menepuk pundaknya, dengan maksud mengejutkan. Tapi Candi tidak marah, Candi hanya menengok sesaat, kemudian menyandarkan lagi bahunya ke dinding tempatnya duduk, Tyo bingung dengan sikap Candi hari ini.
“Kenapa sih Can, anak boss dateng, bukanya seneng, eh.. malah di cuekin...!”, Tanya Tyo sambil duduk di samping Candi.
Perlahan Candi menengok, kemudian tertunduk lemas,melihat meja yang baru saja dia bersihkan.
“Kamu kenapa Can?, mau makan bakso?.. ambil saja, toh udah lewat jam makan siang, pembeli juga udah pada pergi...”. Gumam Tyo mengajak Candi bicara.
“Yo, aku ni jelek apa bodoh sih...?”. Tanya Candi dengan gelagat serius.
“Ha ha ha, dua duanya lagi, kemana aja kamu nggak sadar-sadar, kalau kamu itu jelek, nggak pinter lagi, dan yang lebih parahnya lagi, kamu itu suka makan telur , jadi kentut kamu itu busuk sekali…!
“Tyo!!!, aku ini serius !” betak Candi dengan suara meninggi . “ok ok, aku bercanda duduk lagi can, emangnya kenapa sih candi , kok kamu Tanya gitu ?, kamu seperti orang  tergalau sejagat raya ini tau enggak ………”
“mmmm, yo kenapa sih enggak ada yang ngertiin aku ,baik ayah, ibu, dan temen-temenku di sekolah..” , candi tidak meneruskan ucapannya, dan menengok wajah Tyo , “eh .. kenapa aku jadi curhat sama kamu??” Candi bangkit dari kursi dan langung menuju kedapur .
Tyo bingung dengan sikap Candi, Tyo berusaha mencari tau apa masalah Candi, Tyo sudah menganggap Candi seperti adiknya sendiri, jadi Tyo berusaha keras untuk menyelesaikan masalah Candi.
Di sekolah Tyo menyelidiki masalah Candi dengan Temanya, jam istirahat Tyo menuju ke kelas Candi yang bersebelahan dengan kelasnya, teman teman Candi tak heran ketika Tyo ke kelas Candi, karena hampir setiap hari Tyo ke kelas Candi dengan alasan  ingin main saja, tapi Candi tidak pernah mengira kalau Tyo ternyata diam diam menyelidiki Candi.
Tyo terus memperhatikan Candi ketika di kelasnya, sikap Candi di kelas tidak jauh berbeda dengan sikapnya belakang ini , ketika dia kerja di warung bakso milik Papa Tyo. Di kelas Candi hanya melamun dan tidak memiliki semangat , dia tidak seperti dulu , Candi yang ceria, penuh semangat, dan pintar dan aktif dalam belajar. Tanpa sengaja Tyo melihat Candi sedang memperhatikan temanya yang sedang bermain Laptop, Candi yang sedang duduk di tempat duduknya itu terus menatapi teman-teman nya yang sudah mempunyai laptop semua, sepertinya mata Candi tidak berkedip menatapi teman teman nya  yang berfoto foto, main facebook , dan mencari tugas menggunakan laptop.
Tyo mengambil kesimpulan , ternyata diam nya Candi selama ini karena dia ingin sekali mempunyai laptop, maklumlah Candi hanya mempunyai seorang ayah yang bekerja sebagai buruh tani karet, penghasilan ayah nya yang tidak seberapa itu membuat dia merasa menjadi orang termiskin se SMKN4 Sarolangun, argument Candi itu juga membuatnya menjadi seperti orang yang egois, yang tidak mengerti keadaan orang tuanya. Memang Candi bekerja di kedai bakso milik ayah Tyo, tapi percuma jika dia bekerja seperti tidak ikhlas, lebih baik tidak usa.
 Sepulang sekolah Candi bekerja  di kedai bakso milik papa Tyo, sehabis jam makan siang warung bakso milik papa Tyo sepi, karena semua pembeli sudah selesai makan semua. Seperti biasa, Candi duduk di kursi paling sudut di dekat tembok, dan lagi-lagi dia melamun tidak jelas.
Tanpa tegur sapa lagi, Tyo langsung duduk dan mengajak candi berbicara, “Can, kamu sabar aja,semua itu sudah digaris kan oleh Allah swt, takdir itu tidak pernah dan tidak akan salah, kekuasaan dan kebesaran-Nya tidak usah di ragukan lagi, kamu pasti bisa punya laptop kok, asal kamu mau kerja keras untuk belajar, dan tentunya juga disertai doa, kamu tidak perlu melamun terus seperti ini,  lebih baik kamu meningkatkan nilai kamu, jika nilai kamu bagus, kamu akan bisa membanggakan orang orang yang kamu sayang”. Nasehat Tyo dengan panjang lebar.
“Yo, emang kamu tau darimana kalau aku ingin sekali punya laptop?”, Tanya Candi kehabisan kata. “Candi, kamu tu egois ,jika kamu memaksakan kehendak kamu seperti itu, kasihan orang tua kamu mencari uang banting tualang untuk biaya sekolah kamu, kalau mereka tau kamu itu tidak mempunyai semangat, lesu, dan selalu melamun seperti ini , pasti mereke sangat kecewa dan sangat sedih, Can, kamu bisa kok pinjem laptop aku kapan aja kamu mau, toh aku juga jarang pake”. Candi terdiam mendengar prkataan Tyo yang seperti orang yang sedang berorasi saja.
“Can, coba kamu Tanya pada semua…, rumput yang bergoyang saja tidak setujundengan sikapmu yang selalu melamun ini”. Ya, sekarang Tyo malah lebih seperti seorang penyair yang sedang menasehati Candi.
Sejenak Candi diam dan berfikir tentang perkataan Tyo, “Ada benarnya juga perkataan Tyo, bukan nggak ada yang perduli sama aku, tetapi justru aku yang nggak perduli sama mereka, aku egois, tidak pernah memikirkan perasaan mereka, padahal mereka selalu bekerja untukku, mencari uang untuk makan dan biaya sekolahku, sebenernya aku ini beruntung, mempunyai sergam, sepatu, buku buku yang lengkap, dan aku disekolahkan di sekolah yang bagus, masih banyak orang yang kurang beruntung dibandingkan aku, tapi aku???? ….selalu mengeluh, dan lemas, hanya karena tidak punya laptop..”. candi bergumam dalam lamunanya, memikirkan perkataan Tyo tadi.
“Can…!”,  Tyo mengejutkan Candi. “ya yo….”  Candi terkejut dan menghentikan lamunanya. “Kenapa kamu jadi melamun Can?”, Tanya Tyo, “Yo,, terimakasih ya kamu sudah menyadarkan aku kalau aku itu tidak sendiri, aku punya ibu, ayah, dan kamu yang selalu ada untukku. Mulai sekarang aku janji, aku akan belajar keras dan tidak akan egois lagi, tapi kamu mau kan pinjemin laptop kamu , saat aku mau belajar dan buat tugas??” Papar candi dengan penuh semangat.
“Ok, siap boss !!, nah gitu dong, sekarang Candi yang jelek dan bau udah nngak ada lagi, yang ada hanya Candi yang Cantik dan manis”. Sahut Tyo dengan penuh semangat juga.
Candi tidak lagi egois, setiap bekerja Candi melakukannya dengan penuh semangat, begitu juga saat belajar. Itu berkat usaha Tyo menasehati dan membantu Candi. Kini Tyo dan Candi tidak lagi seperti anak boss dan pegawainya saja, Candi dan Tyo menjadi sahabat baik, bahkan malah seperti kakak dan adik kandung.
Candi sadar , sifat ego yang tinggi pada dirinya, serta sikapnya yang tertutup itu hanya mempersulit hidup nya yang sudah sulit. Karena jika kita lebih terbuka dan menerima saran dari orang lain, maka hidup kita akan terasa mudah  dan ringan.
Cerpen karya : Rahayu Ningsih


Judul : Terpaku pada laptop
Tema : Arti sahabat
Tokoh : Candi dan Tyo
Penokohan : Candi , egois dan Tyo ,baik ,pengertian
Alur : maju, mulai dari perkenalan sampai akhir Candi di beri nasehat dari Tyo.

Amanat : selalu menerima saran dari orang lain, dan jangan egois ketika ingin mencapai satu keinginan.

Kamis, 13 Agustus 2015

PENCIPTAAN MANUSIA



"Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya "Jadilah" maka jadilah hal tersebut".

(QS. Ali Imran: 59)
Dalam ayat tersebut Allah telah menjelaskan tentang Kekuasaan Allah dalam menciptakan manusia, Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada satupun hal yang mustahil bagi Allah ...
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah Dia menciptakan manusia dalam 4 kejadian :


1) Allah menciptakan manusia tanpa perantara seorang ayah dan ibu, contohnya Nabi Adam

2) Allah menciptakan manusia tanpa perantara seorang ibu, contohnya Siti Hawa

3) Allah menciptakan manusia tanpa perantara seorang ayah, contohnya Nabi Isa atau YESUS

4) Allah menciptakan manusia melalui perantara seorang ayah dan ibu, contohnya ya seperti kita-kita ini manusia akhir zaman yang dilahirkan ke dunia ini karena adanya sebab kedua orang tua kitaApa alasan dari orang kafir nasrani menganggap YESUS adalah Anak Tuhan atau Tuhan?

karena mereka takjub dengan proses kelahiran YESUS melalui seorang perawan suci bernama MARYAM atau BUNDA MARIA yang tanpa pernah disentuh oleh seorang laki-laki satupun ...
orang kafir nasrani takjub dengan hal itu, makanya mereka menganggap YESUS itu adalah ANAK TUHAN ATAU TUHAN ... Sekarang pertanyaannya, kenapa cuma YESUS doang yang dianggap sebagai anak Tuhan atau Tuhan?
padahal proses penciptaan dari Nabi Adam jauh lebih hebat dan lebih keren daripada penciptaan YESUS ...
Nabi Adam diciptakan oleh Allah secara langsung tanpa melalui perantara seorang ayah dan ibu, Allah langsung menciptakan beliau dari Tanah di surga ... Allah mengatakan : "Jadilah" langsung deh jadi tuh Nabi Adam sebagai manusia yang utuh dan sempurna ... Lebih hebat Nabi Adam kalo mau dipikir kalo masalah proses penciptaan, tapi kenapa orang kafir nasrani tidak menganggap Nabi Adam itu anak Tuhan atau Tuhan ? ini kan sangat aneh ...
Siti Hawa juga hebat, beliau juga diciptakan oleh Allah tanpa melalui perantara seorang ibu, karena beliau diciptakan oleh Allah melalui tulang rusak dari Nabi Adam yang diambil saat Nabi Adam sedang tidur di surga ... langsung nongol deh tuh Siti Hawa dihadapan Nabi Adam ... Allah cuma bilang : "Jadi lo" langsung jadi beneran ...
Bagi Allah semuanya mudah dan tidak ada yang mustahil, kalo Allah berkehendak ...Jadi orang kafir kristen itu otaknya dimana sih? kok bisa-bisanya gitu menganggap YESUS itu TUHAN atau ANAK TUHAN hanya karena beliau dilahirkan melalui seorang wanita suci yang bernama Maryam ?? ini kan gak logis sama sekali ...
Kenapa Nabi Adam gak lo anggap juga sebagai anak Tuhan ?Kenapa Siti Hawa gak lo anggap juga sebagai anak Tuhan ?Gak adil tuh, orang-orang kafir nasrani ... padahal Nabi Adam itu lebih hebat dan lebih keren dan lebih magic banget proses penciptaannya bila dibandingkan dengan YESUS ...istrinya Nabi Adam yaitu Siti Hawa juga gak kalah hebatnya, karena beliau diciptakan tanpa melalui perantara seorang ibu .. lo bayangin aja apa gak keren tuh, manusia bisa diciptakan tanpa melalui rahim seorang ibu ? wah keren banget itu ... Makanya otaknya orang kafir nasrani itu konslet kali ya, kok bisa-bisanya menuhankan manusia atau menganggap Tuhan itu punya anak, hanya karena seorang manusia itu dilahirkan tanpa adanya seorang ayah .... Bagi Allah itu semuanya tidak mustahil ... Bagi Allah itu semuanya serba pasti kalo Allah berkehendak ...Apakah orang kafir nasrani itu tidak bisa memahami tanda-tanda kekuasaan Allah tersebut yang telah menciptakan manusia dalam 4 kejadian ???

Mikir dong mikir ...
lo kan udah GEDE ... :))